Penggunaan Pods kini semakin populer di Indonesia. Namun, banyak keluhan bermunculan soal rasa yang cepat hilang, hambar, atau tidak sekuat hari pertama. Kondisi ini sebenarnya bukan hanya soal kualitas perangkat, tetapi ada banyak detail teknis kecil yang sering kali terabaikan. Ketika Anda memahami faktor-faktor tersebut, pengalaman ngevape bisa terasa jauh lebih optimal.
Berbagai masalah rasa yang berubah biasanya datang dari kesalahan penggunaan yang terlihat sepele namun berdampak besar. Mulai dari cara mengisi, memilih komposisi hingga teknik mengisap, semuanya memainkan peran penting dalam menjaga kualitas flavor agar tetap konsisten dari awal hingga akhir.
1. Mengisi Liquid Terlalu Penuh
Banyak pengguna pemula cenderung mengisi cartridge hingga benar-benar penuh dengan harapan bisa bertahan lebih lama. Padahal, kebiasaan ini justru memicu masalah drowning coil atau kapas yang terlalu basah. Ketika kapas terendam berlebihan, coil tidak mampu memanas secara optimal sehingga flavor menjadi tumpul dan terasa kurang keluar.
Di sisi lain, airflow di dalam pod juga terganggu ketika ruang udara terlalu sempit. Setiap perangkat membutuhkan sedikit ruang kosong untuk membantu sirkulasi udara. Tanpa ruang tersebut, uap yang dihasilkan lebih sedikit dan rasanya jauh dari maksimal. Mengisi cartridge sekitar 70–80% adalah batas aman agar coil tetap bekerja dengan baik.
2. Tidak Menunggu Cotton Benar-Benar Meresap
Sering kali pengguna terburu-buru ingin langsung mencoba pod setelah mengisi ulang. Padahal, cotton di dalam coil membutuhkan waktu untuk menyerap cairan secara sempurna. Jika Anda langsung mengisap tanpa proses priming yang cukup, kapas bisa terbakar sebagian dan memengaruhi rasa dalam jangka panjang.
Proses priming yang benar biasanya memerlukan waktu sekitar 5–10 menit. Semakin kental komposisi cairannya, semakin lama waktu yang dibutuhkan agar meresap merata. Langkah sederhana ini bisa membuat rasa tetap stabil dan menghindarkan Anda dari sensasi gosong yang merusak flavor sejak awal penggunaan.
3. Salah Pilih Tingkat Nikotin dan PG/VG
Banyak orang tidak menyadari bahwa komposisi Liquid sangat berpengaruh terhadap performa pod. Tingkat nikotin yang terlalu tinggi atau rasio PG/VG yang tidak sesuai dapat membuat rasa terasa kurang kuat, terlalu tajam, atau justru terlalu tipis. Misalnya, pod kecil biasanya lebih cocok dengan liquid ber-PG tinggi karena lebih mudah diserap kapas.
Sebagai panduan, pod system umumnya direkomendasikan menggunakan liquid salt nikotin dengan rasio 50/50 atau mendekati komposisi tersebut. Formulasi ini membantu coil menghasilkan uap lebih stabil, tidak membebani kapas, dan menghadirkan rasa optimal. Jika Anda merasa flavor sering bermasalah, coba evaluasi ulang racikan cairan yang digunakan.
4. Cara Hisap yang Kurang Tepat
Gaya mengisap juga menjadi salah satu faktor penting yang sering tidak diperhatikan. Pod kecil umumnya dirancang untuk gaya MTL (mouth to lung), yakni tarikan yang lebih lembut dan bertahap. Ketika Anda terbiasa menarik terlalu panjang atau terlalu kuat, airflow tidak bekerja sesuai desainnya dan rasa menjadi cepat melemah.
Bagi pengguna baru, penting memahami bahwa pod tidak bekerja seperti device besar yang mampu menghasilkan uap tebal dalam sekali puff. Menyesuaikan gaya hisap dengan tipe perangkat akan membantu menjaga coil lebih awet dan rasa tetap konsisten. Cobalah tarik perlahan dengan ritme stabil untuk mendapatkan sensasi flavor terbaik.
5. Mengabaikan Kebersihan Pod
Debu, kotoran, dan residu dari liquid lama bisa mengganggu kualitas rasa pada penggunaan berikutnya. Kondisi ini sering terjadi pada cartridge yang dipakai berulang kali tanpa dibersihkan secara rutin. Akumulasi residu membuat airflow tersumbat, coil bekerja lebih berat, dan rasa menjadi bercampur dengan sisa flavor sebelumnya.
Pembersihan ringan setidaknya perlu dilakukan setiap 2–3 kali pengisian, terutama pada bagian konektor dan chamber. Jika rasa mulai berubah drastis atau coil terasa lemah meski baru dipakai, itu tanda bahwa cartridge perlu diganti. Pod yang bersih tidak hanya mengembalikan rasa, tetapi juga menjaga performa perangkat dalam jangka panjang.
Kesimpulan
Beberapa kesalahan umum seperti mengisi terlalu penuh, tidak menunggu cotton meresap, salah memilih komposisi cairan, teknik hisap yang tidak sesuai, hingga mengabaikan kebersihan pod dapat membuat rasa cepat hilang atau menjadi hambar. Dengan memahami detail teknis tersebut, Anda bisa menjaga kualitas flavor tetap stabil setiap kali menggunakan pod harian Anda.
Lagi cari pod kekinian dengan flavor yang stabil? Coba kenalan dengan NIXX, brand pods kekinian yang lagi jadi favoritnya anak muda berkat rasa yang konsisten, desain stylish, dan pilihan varian yang fresh. Cocok buat Anda yang ingin pengalaman ngevape makin maksimal tanpa ribet.